15 April 1815,Gunung Tambora memuntahkan isi perutnya yang telah di tahan sekian lama sehingga terjadi letusan yang sangat dahsyat,yang tercatat adalah letusan terbesar di dunia setelah Danau Taupo pada tahun 181 Masehi.
Para Ahli memastikan Letusan Tambora 170 ribu kali kekuatannya dibandingkan ledakan Bom atom Hirosima dan Nagasaki dan empat kali lebih besar dari letusan krakatau.
Letusan dahsyat Tambora diperkirakan menelan korban 70-75 ribu jiwa,10-15 ribu diantaranya menjadi korban langsung saat Tambora meletus.Wabah kelaperan merajalela,Matahari enggan muncul,akibatnya separuh warga pulau Sumbawa tewas karena menahan lapar.
Satu Tahun penuh pada 1816,Matahari di dunia terhalang debu Tambora,sehingga orang menyebut tahun itu sebagai "the year without summer"(Tahun tanpa musim panas).
Perubahan iklim akibat letusan Tambora disalahkan sebagai penyebab wabah ternak mati di new england selama musim dingin 1816-1817.Suhu udara yang dingin dan hujan yang besar membuat gagal panen di kepulauan Britania.
Di tanah sumbawa sendiri,letusan Tambora melenyapkan sebagian peradaban di sana.Sebelum letusan setikdaknya ada enam kerajaan yang tercatat secara resmi di dokumen administrasi Hindia Belanda kala itu,kerajaan bima yang terbesar terletak di Timur Tambora,kerajaan dompu dan sumbawa di barat,lalu di lereng tambora sebelah barat ada kerajaan tambora dan pekat,dan di lereng sebelah tengara ada kerajaan sanggar.
Saat Tambora meletus,kerajaan tambora dan pekat yang terdekat dengan lokasi letusan luluh lantak.Penghuninya tewas binasa dan tak ada lagi yang tersisa.Semuanya terkubur hingga 3-8 meter di bawah tanah.Sekitar 1880,kkuranng lebih 30th setelah letusan besar 1815,Tambora kembali meletus,tetapi letusannya terbatas hanya di dalam kaldera.Letusan tersebut membuat aliran lava kecil dan eksplosif kubah lava yang kemudian membentuk kawah baru bernama Doro Api Toi di dalam kaldera yang berarti Gunung Api Kecil yang sekarang menjadi pusat aktifitas tambora.Letusan terakhir Tambora terjadi pada 1967 tanpa disertai dengan ledakan.
Kini 200 tahun Hampir berlalu,Tambora tetap tegak menjulang ke langit tinggi dan berdiri 2.851 meter di permukaan laut.Sebelum meletus pada tahun 1815 ketinggian Tambora mencapai 4.300 meter dari permukaan laut.Saat itu tambora merupakan Gunung Tertinggi di Indonesia mengalahkan Puncak Jayawijaya yang mempunyai ketinggian hanya 3.050 meter dari permukaan laut.
Tetusan Tambora menyisakan sebuah kaldera raksasa yang tercatat sebagai kaldera terluas di Indonesia,yang berdiameter sekitar 7km,panjang maksimal 16km dan kedalaman 1,5km.
Kini Tambora menjadi sebuah misteri,seperti namanya yang berasal dari dua kata yaitu ta dan mbora yang berarti ajakan menghilang.Menurut mitos yang berkembang di masyarakat sekitar Tambora,gunung mereka telah "membuat hilang" ribuan pendaki,pemburu,dan penjelajah yang datang,mereka tak pernah ditemukan hingga saat ini menjadi roh-roh penjaga gunung.
Terlepas dari segala mitos,Tambora yang letusannya mengguncang dunia itu merupakan perlambangan yang perih sekaligus terang untuk mengingatkan kita pada kekecilan manusia dan kebesaran Yang Kuasa.
kerajaan sanggar jg,,,
BalasHapus